nusakini.com--Sebanyak 50 orang memadati sebuah café di kawasan Bandar Seri Begawan untuk belajar masak langsung dari para ahlinya akhir pekan lalu. Setidaknya, 5 orang chef dari hotel-hotel dan restoran terkenal di Brunei Darussalam ikut ambil bagian. Kelima orang chef ini adalah warga Indonesia dan anggota Indonesian Chef Association (ICA). 

Peragaan memasak dimulai dengan sambutan oleh Ketua ICA Brunei Darussalam, Chef Nova Akbar yang bercerita bahwa ICA berada dibawah naungan KBRI Bandar Seri Begawan dan Persatuan Masyarakat Indonesia di Brunei Darussalam (PERMAI).

Acara semacam ini, menurut Chef Nova, merupakan kegiatan rutin ICA untuk menjalin silahturahmi para anggotanya sekaligus ajang memperkenalkan kuliner Indonesia ke masyarakat Brunei Darussalam.

• Benda-Benda Seni Indonesia Untuk Museum Riga Bourse di Latvia, Tingkatkan Pemahaman Budaya Kedua Negara
• Baju Tradisional Bundo Kanduang Ditampilkan pada ASEAN Traditional Costumes Exhibition
• Pentas dan Latihan Tari dan Gamelan Jawa Rebut Hati Generasi Muda Jepang
• Film "Stories of Hope" Tampilkan Kolaborasi Unik Batik Indonesia dan Shweshwe Afrika Selatan
• KBRI Canberra Perkenalkan Budaya Betawi di Australia

Di sisi lain, ajang semacam ini juga mempromosikan kebolehan dan profesionalitas chef-chef Indonesia di mancanegara, khususnya di Brunei Darussalam. Sudah banyak hotel dan restoran terkenal di Brunei Darussalam yang mempercayakan pengelolaan dapur dan restoran mereka kepada para chef Indonesia. 

Seperti contohnya, Chef Nova yang bergabung dengan Hotel Rizqun, Gadong, Bandar Seri Begawan dan kini menjadi Ketua ICA Brunei Darussalam. Selain itu, Chef Otong Atmaja yang memimpin kelas pembuatan kue pada acara kali ini, bekerja di Radisson Hotel dengan kekhususan pastry.

Sementara itu, Chef Komariah dan Chef Eko yang memperagakan masakan butter prawn dan puyunghai, bekerja di restoran di Bandar Seri Begawan. Chef Faisal yang memperagakan cemilan udang, berasal dari Rizqun Hotel, Bandar Seri Begawan. 

ICA sendiri sering bekerjasama dengan KBRI Bandar Seri Begawan, khususnya dalam memperkenalkan kuliner Indonesia kepada masyarakat Brunei Darussalam.

Masyarakat Brunei Darussalam sendiri sudah lama mengenal masakan Indonesia, namun masih terbatas pada beberapa masakan saja seperti ayam penyet dan air Bandung (soda gembira). Dengan kelas memasak seperti ini, ICA dan KBRI BSB berharap dapat memperluas pengetahuan masyarakat Brunei Darussalam tentang kuliner Indonesia. (p/ab)